Featured

0 19 Keistimewaan Wanita Menurut Al Hadits / Keindahan Islam

19 Keistimewaan Wanita Menurut Al Hadits / Keindahan Islam

1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.

3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah. Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah saw di dalam surga).

5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.

6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu.

7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak
perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan
mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a. berkata, "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka."

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya.

12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya

terhadap wanita?" Jawab Rasulullah SAW "Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?"
Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.
Read more

1 Dahstatnya surah al fatihah

Dahsyatnya surah al fatihah | keutamaan dan khasiat

يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّٰـهِ ۖ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.

Surat Al Fatihah (Arab: الفاتح , Al-Fātihah, "Pembukaan") adalah surah pertama dalam Al-Qur’an. Surat ini diturunkan di Mekkah dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surat-surat yang ada dalam Al-Qur'an. Surat ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al-Quran. Dinamakan Ummul Qur'an (induk Al-Quran/أمّ القرءان) atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab/أمّ الكتاب) karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran. Dinamakan pula As-Sab'ul Matsaani (tujuh yang berulang-ulang/السبع المثاني) karena jumlah ayatnya yang tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam shalat.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ (١)
1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ (٣)
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)
4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ (٦)
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ (٧)
7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

KEUTAMAAN SURAT AL-FATIHAH
Surat Al-Fatihah adalah surat yang amat masyhur, telah dikenal oleh seluruh kaum muslimin. Saking terkenalnya, terkadang sebagian kaum muslimin menyalahgunakannya, seperti membacanya untuk orang mati saat ziarah kubur, atau mengirimkan pahalanya kepada Nabi SAW, Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, dan orang-orang yang telah mati. Semua ini tak ada contohnya dari Allah dan Rasul-Nya.
Surat Al-Fatihah amat masyhur, namun banyak di antara kita tak mengetahui fadhilah, dan keutamaannya. Padahal banyak sekali hadits yang menunjukkan keutamaannya, baik dari sisi kandungan atau kedudukannya di sisi Allah -Azza wa Jalla-. Di antara fadhilah dan keutamaan Surat Al-Fatihah:

SURAT YANG PALING AGUNG
Orang yang membaca Al-Fatihah akan mendapatkan balasan pahala yang besar di sisi Allah. Terlebih lagi jika ia membacanya dengan ikhlash, dan mentadabburi maknanya.
Abu Sa’id bin Al-Mu’alla (ra) berkata:
كُنْتُ أُصَلِّيْ فَدَعَانِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ أُجِبْهُ, قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّيْ كُنْتُ أُصَلِّيْ, قَالَ: أَلَمْ يَقُلِ اللهُ: (اسْتَجِيْبُوْا لِلّهِ وَلِلرَّسُوْلِ إِذَا دَعَاكُمْ), ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُوْرَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ؟. فَأَخَذَ بِيَدِيْ, فَلَمَّا أَرَدْنَا أَنْ نَخْرُجَ, قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ, إِنَّكَ قُلْتَ: لأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُوْرَةٍ مِنْ الْقُرْآنِ. قَالَ: (الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ), هِيَ السَّبعُ الْمَثَانِيْ وَاْلقُرْآنُ الْعَظِيْمُ الَّذِيْ أُوْتِيْتَهُ
“Dulu aku pernah shalat. Lalu Nabi SAW memanggilku. Namun aku tak memenuhi panggilan beliau. Aku katakan: “Wahai Rasulullah, tadi aku shalat“. Beliau bersabda: “Bukankah Allah berfirman:“Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu“. (QS. Al-Anfaal: 24). Kemudian beliau bersabda: “Maukah engkau kuajarkan surat yang paling agung dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid?” Beliau pun memegang tanganku. Tatkala kami hendak keluar, maka aku kataka: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tadi Anda bersabda: “Aku akan ajarkan kepadamu Surat yang paling agung dalam Al-Qur’an”. Beliau bersabda: “Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Dia ( Surat Al-Fatihah) adalah tujuh ayat yang berulang-ulang, dan Al-Qur’an Al-Azhim yang diberikan kepadaku”. [HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya (4720), Abu Daud dalam Sunannya (1458), dan An-Nasa’i dalam Sunannya (913)]
Al-Imam Ibnu At-Tiin rahimahullah berkata saat menjelaskan makna hadits di atas:
“Maknanya, bahwa pahalanya lebih agung (lebih besar) dibandingkan surat lainnya.” (Lihat Fathul Bari(8/158) karya Ibnu Hajar Al-Asqalani)

SURAT TERBAIK DALAM AL-QUR’AN
Surat Al-Fatihah merupakan surat terbaik, karena ia mengandung tauhid, ittiba’ (mengikuti) Sunnah, adab berdo’a, Al-Wala’ wal Bara’, keimanan terhadap perkara gaib, dan lainnya.
Ibnu Jabir (ra) berkata:
اِنْتَهَيْتُ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ إِهْرَاقَ الْمَاءَ فَقُلْتُ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَقُلْتُ: السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَقُلْتُ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَانْطَلَقَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِيْ وَأَنَا خَلْفَهُ حَتَّى دَخَلَ عَلَى رَحْلِهِ وَدَخَلْتُ أَنَا الْمَسْجِدَ فَجَلَسْتُ كَئِيْبًا حَزِيْنًا فَخَرَجَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ تَطَهَّرَ فَقَالَ : عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ و عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ ثُمَّ قَالَ اَلاَ أُخْبِرُكَ يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ جَابِرٍ بِخَيْرِ سُوْرَةٍ فِيْ الْقُرْآنِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: اِقْرَأْ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَتَّى تَخْتِمَهَا
“Aku tiba kepada Rasulullah SAW, sedang beliau mengalirkan air. Aku berkata: “Assalamu alaika, wahai Rasulullah”. Maka beliau tak menjawab salamku (sebanyak 3X). Kemudian Rasulullah SAW berjalan, sedang aku berada di belakangnya sampai beliau masuk ke kemahnya, dan aku masuk ke masjid sambil duduk dalam keadaan bersedih. Maka keluarlah Rasulullah SAW menemuiku, sedang beliau telah bersuci seraya bersabda: “Alaikas salam wa rahmatullah (3X)”. Kemudian beliau bersabda: “Wahai Abdullah bin Jabir, maukah kukabarkan kepadamu tentang sebaik-baik surat di dalam Al-Qur’an”. Aku katakan: “Mau ya Rasulullah”. Beliau bersabda: “Bacalah surat Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin (yakni, Surat Al-Fatihah) sampai engkau menyelesaikannya“. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (4/177). Hadits ini dihasankan oleh Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad (no. 17633)]

AL–FATIHAH ADALAH AL-QUR’AN AL-AZHIM
Surat Al-Fatihah dinamai oleh Allah dengan “Al-Qur’an Al-Azhim”, padahal Al-Qur’an Al-Azim bukan hanya Al-Fatihah, masih ada surat-surat lainnya yang berjumlah 113. Namun Allah SWT menamainya demikian karena kandungan Al-Fatihah meliputi segala perkara yang dikandung oleh Al-Qur’an Al-Azhim secara global. Wallahu a’lam bish shawab.
Rasulullah SAW bersabda:
أُمُّ الْقُرْآنِ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْآنُ الْعَظِيْمُ
“Ummul Qur’an (yakni, Al-Fatihah) adalah tujuh ayat yang berulang-ulang, dan Al-Qur’an Al-Azhim“. [HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya (4427), Abu Daud dalam Sunannya (1457), dan At-Tirmidzi dalam Sunannya (3124)]

SURAT RUQYAH
Al-Qur’an seluruhnya bisa digunakan dalam meruqyah. Namun secara khusus Al-Fatihah pernah dipergunakan oleh para sahabat dalam meruqyah sebagian orang yang tergigit kalajengking. Dengan berkat pertolongan Allah, orang yang digigit kalajengking tersebut sembuh saat itu juga.
Sekarang kita dengarkan kisahnya dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri (ra), beliau berkata:
انْطَلَقَ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ سَفْرَةٍ سَافَرُوْهَا حَتَّى نَزَلُوْا عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوْهُمْ فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوْهُمْ فَلُدِغَ سَيِّدُ ذَلِكَ الْحَيِّ فَسَعَوْا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لاَ يَنْفَعُهُ شَيْءٌ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: لَوْ أَتَيْتُمْ هَؤُلاَءِ الرَّهْطَ الَّذِيْنَ نَزَلُوْا لَعَلَّهُ أَنْ يَكُوْنَ عِنْدَ بَعْضِهِمْ شَيْءٌ فَأَتَوْهُمْ فَقَالُوْا: يَا أَيُّهَا الرَّهْطُ إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ وَسَعْيُنَا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لاَ يَنْفَعُهُ فَهَلْ عَنْدَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مِنْ شَيْءٍ ؟ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: نَعَمْ وَاللهِ إِنِّيْ لأَُرْقِي وَلَكِنْ وَاللهِ لَقَدْ اسْتَضَفْنَاكُمْ فَلَمْ تُضَيِّفُوْنَا فَمَا أَنَا بِرَاقٍ لَكُمْ حَتَّى تَجْعَلُوْا لَنَا جُعْلاً فَصَالَحُوْهُمْ عَلَى قَطِيْعٍ مِنَ الْغَنَمِ فَانْطَلَقَ يَتْفُلُ عَلَيْهِ وَيَقْرَأُ { الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ } . فَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ فَانْطَلَقَ يَمْشِي وَمَا بِهِ قَلَبَةٌ . قَالَ: فَأَوْفَوْهُمْ جُعْلَهُمُ الَّذِيْ صَالَحُوْهُمْ عَلَيْهِ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: اقْسِمُوْا فَقَالَ الَّذِيْ رَقِيَ: لاَ تَفْعَلُوْا حَتَّى نَأْتِيّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَذْكُرَ لَهُ الَّذِيْ كَانَ فَنَنْظُرَ مَا يَأْمُرُنَا فَقَدِمُوْا عَلَى رَسُوْلِ اللهِ فَذَكَرُوْا لَهُ فَقَالَ: وَمَا يُدْرِيْكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ . ثُمَّ قَالَ: قَدْ أَصَبْتُمْ اقْسِمُوْا وَاضْرِبُوْا لِيْ مَعَكُمْ سَهْمًا . فَضَحِكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
”Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Nabi SAW pernah berangkat dalam suatu perjalanan yang mereka lakukan sampai mereka singgah pada suatu perkampungan Arab. Mereka pun meminta jamuan kepada mereka. Tapi mereka enggan untuk menjamu mereka (para sahabat). Akhirnya, pemimpin suku itu digigit kalajengking. Mereka (orang-orang kampung itu) telah mengusahakan segala sesuatu untuknya. Namun semua itu tidak bermanfaat baginya. Sebagian di antara mereka berkata: “Bagaimana kalau kalian mendatangi rombongan (para sahabat) yang telah singgah. Barangkali ada sesuatu (yakni, obat) di antara mereka.” Orang-orang itu pun mendatangi para sahabat seraya berkata: “Wahai para rombongan, sesungguhnya pemimpin kami tersengat, dan kami telah melakukan segala usaha, tapi tidak memberikan manfaat kepadanya. Apakah ada sesuatu (obat) pada seorang di antara kalian?” Sebagian sahabat berkata: “Ya, ada. Demi Allah, sesungguhnya aku bisa meruqyah. Tapi demi Allah, kami telah meminta jamuan kepada kalian, namun kalian tak mau menjamu kami. Maka aku pun tak mau meruqyah kalian sampai kalian mau memberikan gaji kepada kami”. Merekapun menyetujui para sahabat dengan gaji berupa beberapa ekor kambing. Lalu seorang sahabat pergi (untuk meruqyah mereka) sambil memercikkan ludahnya kepada pimpinan suku tersebut, dan membaca, “Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin (yakni, Al-Fatihah)”. Seakan-akan orang itu terlepas dari ikatan. Maka mulailah ia berjalan, dan sama sekali tak ada lagi penyakit padanya. Dia (Abu Sa’id) berkata: “Mereka pun memberikan kepada para sahabat gaji yang telah mereka sepakati. Sebagian sahabat berkata: “Silakan bagi (kambingnya)”. Yang meruqyah berkata: “Janganlah kalian lakukan hal itu sampai kita mendatangi Nabi SAW, lalu kita sebutkan kepada beliau tentang sesuatu yang terjadi. Kemudian kita lihat, apa yang beliau perintahkan kepada kita”. Mereka pun datang kepada Rasulullah SAW seraya menyebutkan hal itu kepada beliau. Maka beliau bersabda: “Apa yang memberitahukanmu bahwa Al-Fatihah adalah ruqyah?” Kemudian beliau bersabda lagi: “Kalian telah benar, silakan (kambingnya) dibagi. Berikan aku bagian bersama kalian”. Lalu Nabi SAW tertawa“. [HR. Al-Bukhari (2156), Muslim (2201)]
Al-Imam Ibnu Abi Jamrah rahimahullah berkata:
“Tempat memercikkan ludah ketika meruqyah adalah usai membaca Al-Qur’an pada anggota badan yang dilalui oleh ludah.” [Lihat Tuhfah Al-Ahwadziy (9/206)]

CAHAYA UNTUK UMAT ISLAM
Satu lagi di antara fadhilah Al-Fatihah, ia disebut dengan cahaya, karena di dalamnya terdapat petunjuk bagi seorang muslim dalam semua urusannya. Jika kita mengkaji Al-Fatihah secara mendalam, maka kita akan mendapat banyak faedah dan petunjuk. Oleh karena itu, sebagian ulama telah menulis kitab khusus menafsirkan Al-Fatihah dan mengeluarkan mutiara hikmahnya yang berisi pelita yang menerangi kehidupan kita.
Ibnu Abbas (ra) berkata:
بَيْنَمَا جِبْرِيْلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ نَقِيْضًا مِنْ فَوْقِهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: هَذَا بَابٌ مِنَ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلاَّ الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ: هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى اْلأَرْضِ لَمْ يَنْزِلُ قَطُّ إِلاَّ الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ: أَبْشِرْ بِنُوْرَيْنِ أُوْتِيْتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ: فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيْمَ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلاَّ أُعْطِيْتَهُ
“Tatkala Jibril duduk di sisi Nabi SAW, maka ia mendengarkan suara (seperti suara pintu saat terbuka) dari atasnya. Maka ia (Jibril) mengangkat kepalanya seraya berkata: “Ini adalah pintu di langit yang baru dibuka pada hari ini; belum pernah terbuka sama sekali, kecuali pada hari ini.” Lalu turunlah dari pintu itu seorang malaikat seraya Jibril berkata: “Ini adalah malaikat yang turun ke bumi; ia sama sekali belum pernah turun, kecuali pada hari ini.” Malaikat itu pun memberi salam seraya berkata: “Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu; belum pernah diberikan kepada seorang nabi sebelummu, yaitu Fatihatul Kitab, dan ayat-ayat penutup Surat Al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca sebuah huruf dari keduanya, kecuali engkau akan diberi“. [HR. Muslim dalam Shahihnya (806), dan An-Nasa’i (912)]

PENENTU SHALAT
Al-Fatihah adalah kewajiban bagi setiap orang yang mengerjakan shalat, baik ia imam, makmum, atau pun munfarid (shalat sendiri). Barangsiapa yang tak membacanya, maka shalatnya tak sah.
Nabi SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلاَثًا غَيْرُ تَمَامٍ فَقِيْلَ لِأَبِيْ هُرَيْرَةَ: إِنَّا نَكُوْنُ وَرَاءَ اْلإِمَامِ فَقَالَ: اِقْرَأْ بِهَا فِيْ نَفْسِكَ فَإِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَّمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ
“Barangsiapa yang melakukan shalat, sedang ia tak membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah) di dalamnya, maka shalatnya kurang (3X), tidak sempurna”. Abu Hurairah ditanya: “Bagaimana kalau kami di belakang imam?” Beliau berkata: “Bacalah pada dirimu (yakni, secara sirr/pelan), karena sungguh aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: “Aku telah membagi Shalat (yakni, Al-Fatihah) antara Aku dengan hamba-Ku setengah, dan hamba-Ku akan mendapatkan sesuatu yang ia minta.” [HR. Muslim (395), Abu Daud (821), At-Tirmidzi (2953), An-Nasa’i (909), dan Ibnu Majah (838)]
Abu Zakariya An-Nawawi rahimahullah berkata:
“Al-Fatihah dinamai shalat, karena shalat tak sah, kecuali bersama Al-Fatihah." [Lihat Syarh Shahih Muslim (2/127)]
Inilah beberapa di antara keutamaan Al-Fatihah, kami sajikan bagi para khatib, da’i, penuntut ilmu, dan seluruh kaum muslimin agar mereka tahu dan mengamalkan hadits-hadits shahih ini, dan menyebarkannya, tanpa berpegang lagi dengan hadits-hadits lemah dan palsu tentang fadhilah Al-Fatihah.
KHASIAT SURAT AL-FATIHAH
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
"Membaca Al-Fatihah pahalanya seperti sepertiga Al-Quran."
Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
"Surat Al-Fatihah adalah untuk apa ia dimaksudkankan dalam bacaannya."
"Al-Fatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin."
Khasiat Lainnya
Siapa membaca surat Al-Fatihah dalam keadaan berwudhu sebanyak 70x setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperolehi ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari fikiran rusak.
Di antara khasiat Al-Fatihah ialah siapa yang membaca 'Al-Fatihah' di waktu hendak tidur, Surat 'Al-Ikhlas' sebanyak 3x dan Mu'awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal.
Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah SWT maka olehnya dibaca surat Al-Fatihah sebanyak 41x di antara shalat sunnah Subuh dan shalat fardhu Subuh sampai 40 hari (tidak lebih) kemudian memohon kepada Allah SWT, maka Insya Allah ia penuhi keperluan hidupnya.
Barangsiapa membaca Al-Fatihah beserta Bismillah di antara shalat sunnah Subuh dan fardhu Subuh dengan istiqamah, maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya hutang maka mampu membayarnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang shaleh, berkat surah Al-Fatihah.
Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20x setiap selesai shalat fardhu lima waktu maka Allah SWT luaskan rezekinya, baik akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keprihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan ia pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerusakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.
Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125x selesai shalat Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari serta sebaiknya ia panjatkan doa yang bermaksud:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahasianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akhirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku..........."
Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah di waktu sahur (tengah malam) sebanyak 41x maka Allah SWT bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahasianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmat-Mu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezeki-Mu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surat Al-Fatihah dan rahasianya, berikan apa yang kuhajati........"
Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi di dalam kitab 'Qaddasallaahu Sirrahu':
"Siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40x sehabis shalat Maghrib dan sunnahnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah SWT."
Surat Al-Fatihah boleh mengobati penyakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lainnya dengan dibacakan sebanyak 41x.
Ikhtiar Mengobati Penyakit:
Baca surat Al-Fatihah sebanyak 40x pada tempat berisi air, lalu air itu diusap-usapkan pada kedua belah tangan, kedua belah kaki, muka, kepala dan seluruh badan, lalu diminum. Insya Allah menjadi sembuh.
Kalau surat Al-Fatihah itu ditulis dengan huruf-huruf terpisah lalu dileburkan dengan air suci dan diminumkan kepada si sakit, maka dengan iradah AllahSWT ia akan sembuh.
Ikhtiar Menghilangkan Sifat Pelupa:
Tulislah surat Al-Fatihah dengan huruf Arab pada tempat putih dan suci lalu dihapuskan dengan air dan diberi minum pada orang yang pelupa, maka ia akan hilang sifat pelupanya dengan izin Allah SWT.
Mengobati Sakit Disebabkan Oleh Sengatan Kala:
Ambil sebuah tempat bersih lalu diisi air dan sedikit garam lalu dibacakan padanya Surah Al-Fatihah sebanyak 7x lalu diberi minum pada orang yang tersengat kala itu, Insya Allah ia akan sembuh.
Mengobati Sakit Gigi Dan Lain-lain:
Untuk dirinya sendiri = letakkan jari pada tempat yang sakit lalu membaca Al-Fatihah dan berdoa sebanyak 7x:
"Ya Allah, hilangkan daripada keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu".
Mengobati Penyakit Gigi Orang Lain:
Selesai membaca Al-Fatihah maka berdoa 7x:
"Ya Allah, hilangkan daripada orang ini keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (Al-Amin) dan tetap di sisi-Mu."
Menyembuhkan Penyakit Mata yang Kabur (Rabun)
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barangsiapa yang ingin menyembuhkan kelemahan pandangannya (kabur/rabun) maka hendaklah dilakukan:
Memandang bulan pada awal bulan, jika tidak kelihatan atau terhalang oleh awan dan lain-lain hal, lakukan pada malam kedua, juga tidak dapat, dicoba pada malam ketiga atau begitu seterusnya hingga nampak kelihatan bulan itu.
Apabila telah kelihatan, hendaklah ia menyapukan tangan kanannya ke mata dengan membaca Al-Fatihah sebanyak 10x.
Sesudah itu mengucapkan pula sebanyak 7x doa ini:
"Al-Fatihah itu menjadi obat tiap-tiap penyakit dengan rahmat-Mu ya Tuhan yang pengasih penyayang."
Lalu mengucapkan "Yaa Rabbi" sebanyak 5x.
Terakhir mengucapkan pula doa ini sebanyak 1x:
"Ya Allah sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan, Ya Allah sehatkanlah, Engkaulah yang menyehatkan."
Read more

0 Sebab-sebab “Tidak Dikabulkannya” Doa

Sebab-sebab “Tidak Dikabulkannya” Doa

Setiap kita tentunya biasa berdoa kepada Allah. Kita memohon kepada-Nya agar hajat dan keinginan kita Ia kabulkan. Ketika kita benar-benar butuh, tidak jarang kita berdoa sambil mengiba kepada Allah. Namun barangkali tidak jarang kita merasa doa kita tidak dikabulkan, atau setidak-tidaknya tidak segera dikabulkan.
Ketika seseorang merasa doanya tidak kunjung dikabulkan, tidak jarang sejak saat itu ia pun tidak lagi berdoa dan tidak punya harapan bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah. Padahal sikap seperti ini dilarang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad). Dalam lafazh Muslim disebutkan: “Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta agar doa segera dikabulkan?’ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ’(Yakni) hamba itu berkata, ‘Aku berdoa dan berdoa, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (HR Muslim)
Kita semestinya menyadari bahwa ada banyak sebab mengapa sebuah doa tidak segera dikabulkan oleh Allah. Kita juga hendaknya paham bahwa hikmah besar pasti selalu ada di balik tidak dikabulkannya doa dalam waktu cepat. Di antara sebab dan hikmah itu adalah sebagai berikut.

Pertama, bisa jadi penyebab tertundanya pengabulan doa kita adalah karena kita belum memenuhi syarat-syarat diterimanya doa. Misalnya, kita tidak menghadirkan hati, tidak khusuk dan tidak merendahkan diri saat berdoa, kita berdoa bukan pada waktu dimana doa akan mudah dikabulkan, atau kita belum memenuhi syarat-syarat doa penting lainnya.

Kedua, terkadang doa tidak terkabul dikarenakan sebab tertentu seperti karena dosa yang kita belum bertaubat darinya, karena dosa di mana kita tidak bertaubat dengan jujur darinya, karena makanan kita mengandung syubhat, atau karena ada hak milik orang lain pada diri kita dan kita belum mengembalikannya. Karena itu, kita hendaknya bertaubat dengan taubatan nashuhah, dengan melengkapi syarat-syaratnya dan mengembalikan hak orang lain kepada pemiliknya terlebih dahulu hak orang lain tersebut masih ada pada diri kita. Inilah sebab terpenting tidak dikabulkannya doa. Disebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,“Hai Sa’ad (bin Abu Waqqash), makanlah makanan yang baik-baik, niscaya engkau menjadi orang yang doanya dikabulkan.” Juga disebutkan dalam sebuah hadits shahih bahwasanya Rasulullah mengisahkan seseorang yang rambutnya acak-acakan dan berdebu lalu menengadahkan tangannya ke langit untuk berdoa, ‘Ya Allah, ya Allah.’ Padahal, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan keluarganya diberi makan dari sumber yang haram. Bagaimana doanya akan dikabulkan?” (HR Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad). Oleh karena itu, kita harus berusaha membersihkan diri dari segala kotoran dosa yang bisa menjadi menghalangi ‘jalan-jalan’ terkabulnya doa.

Ketiga, bisa jadi Allah tidak mengabulkan doa kita karena Ia sengaja hendak menyimpan pahala doa kita tersebut untuk Ia berikan kepada kita di akhirat kelak atau karena Ia hendak menghilangkan keburukan dari kita. Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,“Jika di atas bumi ada seorang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa, maka Ia akan mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya, selagi ia tidak mengerjakan dosa atau memutus hubungan kekerabatan.” Seseorang berkata, “Bagaimana kalau kita memperbanyak doa?” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Allah akan lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya.” (HR At-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim). Dalam riwayat Al-Hakim ada tambahan: “Atau Allah akan menyimpan pahala seperti doanya itu untuknya.” (HR Al-Hakim). Bisa jadi, ini lebih baik bagi kita, sebab dengan disimpannya pahala doa kita di akhirat dan baru diberikan kepada kita saat itu, maka hal itu akan mengangkat derajat dan martabat kita di akhirat. Saat itu, kita akan berbahagia dan bahkan berharap sekiranya seluruh pahala doa kita disimpan dan baru dibagikan di akhirat.

Keempat, penundaan terkabulnya doa merupakan salah satu bentuk ujian dari Allah kepada seseorang. Allah ingin menguji iman orang itu. Ketika doa tidak segera dikabulkan, syetan membisikkan pikiran jahat kepada seseorang, dengan berkata kepadanya, “Apa yang kita minta itu ada pada Allah. Tetapi mengapa doa kita tidak segera dikabulkan?” Begitu pula, syetan akan menyusupkan bisikan-bisikan jahat lainnya. Setiap muslim harus melawan bisikan-bisikan jahat seperti itu dan mengusirnya dari dirinya, dengan segala sarana. Ia harus sadar bahwa bisa jadi Allah tidak segera mengabulkan doanya karena Allah hendak menguji imannya. Ketika doa tidak segera dikabulkan, maka iman seseorang teruji dan terlihatlah perbedaan antara orang beriman sejati dengan orang beriman gadungan. Sikap seorang mukmin tidak akan berubah terhadap Tuhannya hanya karena doanya tidak segera dikabulkan dan malah ia semakin rajin beribadah kepada-Nya.

Kelima, tidak segera dikabulkannya doa semestinya membuat seorang muslim tahu dan menyadari sebuah hakikat penting. Yaitu bahwa ia adalah hamba Allah, sementara Allah iadalah pemilik segala-galanya. Pemilik berhak berbuat apa saja terhadap miliknya, baik memberi ataupun tidak memberi. Jika Allah mau memberi, maka itu salah satu bentuk keadilan-Nya dan Ia pasti punya alasan yang kuat untuk itu. Sedangkan jika Ia tidak memberi, itupun salah satu bentuk keadilan-Nya dan Ia juga pasti punya alasan yang kuat untuk itu. Ada baiknya kita merenungkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam setelah Perdamaian Hudaibiyah yang sepintas lalu merugikan Rasulullah dan kaum muslimin. Ketika itu beliau bersabda,”Aku Rasulullah dan Allah tidak akan pernah akan menelantarkan aku.” (HR Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

Keenam, terkadang doa yang tidak segera dikabulkan justru akan membuat kita semakin dekat kepada Allah, terus bersimpuh di hadapan-Nya, selalu merendahkan diri dan berlindung diri kepada-Nya. Sebaliknya, tidak jarang jika permintaan kita dikabulkan, maka kita menjadi lebih sibuk, lalu kita tidak lagi ingat kepada Allah, tidak meminta dan berdoa kepada-Nya, padahal keduanya adalah inti ibadah. Inilah realitas sebagian besar kita. Buktinya, jika tidak ada cobaan maka kita tidak berlindung kepada Allah.

Ketujuh, bisa jadi terkabulnya doa kita justru akan menjadikan kita berbuat dosa, akan berdampak buruk pada agama kita, atau akan menjadi fitnah bagi kita. Atau bisa juga apa yang kita minta itu sepintas lalu baik bagi kita padahal sebenarnya tidak baik bagi kita. Yang demikian ini terutama bagi seseorang yang mengajukan permintaan tertentu yang sangat spesifik kepada Allah dan tidak berdoa dengan doa-doa yang telah dituntunkan dalam Al-Qur’an atau yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Karena itu hendaknya kita memperhatikan doa-doa yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.

Kedelapan, setiap doa punya ketentuan dan takaran. Adalah tidak masuk akal, hari ini seseorang yang amat miskin dan tidak melakukan usaha yang signifikan berdoa agar ia menjadi milyarder kaya raya pada esok paginya. Doa memiliki takaran, syarat, sebab, prolog, kerja keras, dan bahkan pengorbanan yang besar.
Kita harus ingat bahwa ketika Nabi Ya’qub ‘alaihissalam kehilangan anak kesayangannya, Nabi Yusuf ‘alaihissalam, beliau tidak henti-hentinya berdoa dan berdoa. Tapi pengabulan doa beliau tertunda hingga waktu yang lama, hingga ada yang mengatakan, “Nabi Ya’qub berdoa selama empat puluh tahun.” Penderitaan dan cobaan yang dialami Nabi Ya’qub ‘alaihissalam semakin meningkat. Anaknya yang lain, Bunyamin, juga hilang, sampai-sampai kedua matanya buta karena kesedihan yang mendalam. Kendati demikian, beliau tetap optimis bahwa semua penderitaan tersebut suatu saat akan berakhir. Ketika itulah, beliau berkata,“Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semua kepadaku, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (Yusuf: 83).
Demikian pula, Nabi Musa ‘alaihissalam pernah berdoa kepada Allah “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan pada kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakan harta benda mereka, dan kuncilah mati hati mereka, karena mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.” (Yunus: 88). Namun konon Allah baru mengabulkan doa beliau tersebut, sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah “Sesungguhnya permohonan kalian berdua dikabulkan” (Yunus: 89), setelah empat puluh tahun lamanya! Padahal yang berdoa adalah Nabi Musa ‘alaihissalam, salah seorang dari rasul-rasul Ulul ‘Azmi, sedangkan yang mengamininya adalah Nabi Harun ‘alaihissalam, seorang nabi yang mulia. Keduanya telah memenuhi semua syarat dan etika berdoa. Sementara pihak yang didoakan celaka ialah Fir’aun dan konco-konconya, yang sudah jelas manusia paling dzalim, fasik, dan kafir saat itu. Meski begitu, doa Nabi Musa tidak segera dikabulkan Allah, sebab doa tersebut adalah doa yang tidak sembarang doa. Diperlukan kerja keras dan pengorbanan untuk mewujudkannya. Itulah yang dimaksud dengan takaran doa. Dan ini harus benar-benar kita pahami.
Itulah beberapa hal yang menjadi penyebab sebuah doa tidak terkabul, berikut hikmah yang ada dibaliknya. Dengan mengetahui penyebab-peyebab dan hikmah-hikmah tersebut, semoga kita menjadi orang-orang yang tidak pernah bosan berdoa, karena doa adalah inti ibadah. Wallahu a’lam bish-shawab.
Read more

0 TANDA-TANDA HATI YANG MATI

TANDA-TANDA HATI YANG MATI
1."Tarkush sholah" Berani meninggalkan sholat fardhu.
2. "Adzdzanbu bil farhi" Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang  melakukan dosa besar  (QS al A'raf 3).
3. "Karhul Qur'an" Tidak mau membaca Alqur'an.. (Hati akan  semakin hidup jika merasakan  nikmatnya  membaca A;-Quran ,yaitu  dgn cara meresapi,mengha yati dan  mengamalkan.. Wallahu a'lam)
4. "Hubbul ma'asyi" Terus menerus ma'siyat.
5. "Asikhru" Sibuknya hanya mempergunjing dan buruk sangka,  serta merasa dirinya selalu lebih suci.
6. "Ghodbul ulamai" Sangat benci dg nasehat baik dan ulama.
7, "Qolbul hajari" Tidak ada rasa takut  akan peringatan kematian, kuburan  dan akhirat.
8. "Himmatuhul bathni" Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yg  penting kaya.
10. "Anaaniyyun" tidak mau tau, "cuek" atau masa bodoh keadaan  orang lain, bahkan pada keluarganya  sendiri sekalipun menderita.
11. "Al intiqoom" Pendendam hebat.
12. "Albukhlu" sangat pelit.
13. "Ghodhbaanun" cepat marah karena keangkuhan dan dengki.
14. "Asysyirku" syirik dan percaya  sekali kpd dukun & prakteknya
Read more
 
© Selamat Datang di Evi Andri Blog | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and M symptoms | Edit by Blog MA
Powered by Blogger
SELAMAT DATANG DI BLOG EVIANDRIK | DAPATKAN BERBAGAI MACAM ARTIKEL ISLAMI DAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA BLOG EVIANDRIK | TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG EVIANDRIK