0 Marilah Berdzikir
By Unknown on
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
... Semua manusia yang hidup di muka bumi mencari jalan untuk
memperoleh kebahagiaan hakiki. Banyak harapan ditumpahkan untuk mencapai
tujuan memperoleh kebahagiaan. Sebagian orang mencari kebahagiaan
melalui gaya hidup yang mewah, sebagian lainnya melalui pekerjaan yang
bergengsi, perkawinan yang indah, bedah plastik, dan gelar akademis.
Namun, jika tujuan itu telah tercapai, cepat atau lambat akan disadari
bahwa semua kebahagiaan itu sebetulnya hanya bersifat sementara. Atau
bahkan sering orang tidak mendapat kegembiraan atau kepuasan sama sekali
dari apa yang telah diperolehnya itu. Mengapa? Sebab sesunguhnya tak
seorang pun di muka bumi ini yang akan mencapai kebahagiaan sejati
melalui cara-cara tersebut.
Biasanya ada saja hal-hal yang mengganggu atau membuat bosan orang yang
terlanjur percaya bahwa tujuannya dalam mencapai kebahagiaan hakiki
telah tercapai.
Kebahagiaan, ketenangan, kesenangan, atau
kenyamanan sejati hanya dapat ditemukan dalam mengingat Allah. Allah
menceritakan kenyataan ini dalam sebuah ayat sebagai berikut:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram.” (Q.S. Ar-Ra‘d[13]: 28).
Ini merupakan rahasia yang
sangat penting yang diungkapkan Allah dalam aA-Qur’an untuk umat
manusia. Karena tidak memahami kenyataan ini, banyak orang yang
meng-habiskan hidup mereka dalam khayalan bahwa harta benda dunia dapat
memberikan kepuasan. Seakan-akan tidak akan pernah mati dan menghadapi
hari hisab, mereka dengan tamaknya berusaha keras untuk memiliki hal-hal
yang bersangkut paut dengan keduniaan.
Namun, sesungguhnya ini
merupakan khayalan besar. Tidak ada sesuatu pun yang dimi-liki di dunia
ini yang dapat memberikan ketenteraman dan kebahagiaan sejati. Hanya
orang-orang yang beriman saja, yang dengan ikhlas berbakti kepada Allah,
dan orang-orang yang menyadari rahmat, kasih sayang, dan perlindungan
Allah atas mereka yang dapat memperoleh perasaan hati yang tenteram.
Allah memberikan perasaan tenteram ini ke dalam hati orang yang
memperhatikan bukti-bukti ciptaan Allah dan mengingat-Nya setiap saat.
Dengan demikian sia-sia saja jika mencari kesenangan, ketenteraman, dan
kebahagiaan melalui asbab yang lain.
Wallahu’alam.... ###Nasehat Tmn Keluarga Islami
0 HATI
By Unknown on
Orang yang hatinya tertata dengan baik, wajahnya akan jauh lebih jernih. Bagai embun menggelayut di ujung dedaunan di pagi hari yang cerah lalu terpancari sejuknya sinar mentari pagi; jernih, bersinar, sejuk, dan menyegarkan. Tidak berlebihan jika setiap orang akan merasa nikmat menatap pemilik wajah yang cerah, ceria, penuh sungging senyuman tulus seperti ini.
Begitu pula ketika berkata, kata-katanya akan bersih dari melukai, jauh dari kata-kata yang menyombongkan diri, terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya, subhanallah. Setiap butir kata yang keluar dari lisannya yang telah tertata dengan baik ini, akan terasa sarat dengan hikmah, sarat dengan makna, dan sarat akan mamfaat. Tutur katanya bernas dan berharga. Inilah buah dari gelegak keinginan di lubuk hatinya yang paling dalam untuk senantiasa membahagiakan orang lain.
Kesehatan tubuh pun terpancari pula oleh kebeningan hati, buah dari kemampuannya menata qolbu. Detak jantung menjadi terpelihara, tekanan darah terjaga, ketegangan berkurang,dan kondisi diri yang senantiasa diliputi kedamaian. Tak berlebihan jika tubuh pun menjadi lebih sehat, lebih segar, dan lebih fit. Tentu saja tubuh yang sehat dan segar seperti ini akan jauh lebih memungkinkan untuk berbuat banyak kepada umat.
Orang yang bening hati, akal pikirannya pun akan jauh lebih jernih. Baginya tidak ada waktu untuk berpikir jelek sedetik pun jua. Apalagi berpikir untuk menzhalimi orang lain, sama sekali tidak terlintas dibenaknya. Waktu baginya sangat berharga. Mana mungkin sesuatu yang berharga digunakan untuk hal-hal yang tidak berharga? Sungguh suatu kebodohan yang tidak terkira. Karenanya dalam menjalani setiap detik yang dilaluinya ia pusatkan segala kemampuannya untuk menyelesaikan setiap tugas hidupnya. Tak berlebihan jika orang yang berbening hati seperti ini akan lebih mudah memahami setiap permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan, dan lebih cerdas dalam melakukan beragam kreativitas pemikiran. Subhanallah, bening hati ternyata telah membuahkan aneka solusi optimal dari kemampuan akal pikirannya.
Walhasil, orang yang telah tertata hatinya adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan ke arah kebaikan tidak mengherankan ketika ia menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yang teramat mengesankan. Hatinya yang bersih membuat terpancar darinya akhlak yang indah mempesona, rendah hati, dan penuh dengan kesantunan. Siapapun yang berjumpa akan merasa kesan yang mendalam, siapapun yang bertemu akan memperoleh aneka mamfaat kebaikan, bahkan ketika berpisah sekalipun, orang seperti ini menjadi buah kenangan yang tak mudah dilupakan.
Dan, Subhanallah, lebih dari semua itu, kebeningan hatipun ternyata dapat membuat hubungan dengan Allah menjadi luar biasa mamfaatnya. Dengan berbekal keyakinan yang mendalam, mengingat dan menyebut-Nya setiap saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya, membuat hatinya menjadi tenang dan tenteram. ibadahnya lebih terasa nikmat dan lezat. Begitu pula do’a-do’anya menjadi luar biasa mustajabnya. Mustajabnya do’a tentu akan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan hidup yang dihadapinya. Dan yang paling luar biasa adalah karunia perjumpaan dengan Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak, Allahu Akbar.
Pendek kata orang yang bersih hati itu, luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya, dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia ini, tapi juga di akhirat kelak. Tidak rindukah kita memiliki hati yang bersih? Ingatlah saudaraku, hidup hanya satu kali dan siapa tahu tidak lama lagi kita akan mati. Marilah kita bersama-sama bergabung dalam barisan orang-orang yang terus memperbaiki diri, dan mudah-mudahan kita menjadi contoh awal bagaimana menjadikan hidup indah dan prestatif dengan bening hati, Insya Allah. Wallahua’lam.
Sumber: www.waspada.co.id