HIDUPLAH YANG BERMANFAAT UNTUK ORANG LAIN


Saudaraku

"Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ad-Daraquthni dan Ath-Thabarani).

Filsafat hidup sesuatu yg abstrak, yakni bgaimana kita memandang suatu persoalan hidup, cara memecahkan atau menyelesaikannya. Kebanyakan kita memandang persoalan hidup yang penting perut kenyang dan badan sehat; dalam hidup ini mengikuti ke mana arah angin berhembus, angin berhembus ke Timur, ikut ke Timur, angin berhembus ke Barat, ikut ke Barat, suapaya selamat dan mendapat kan apa yang diinginkan; dalam hidup ini yang penting "GUE SENENG" masa bodoh dengan urusan orang lain dan dalam hidup ini harus baik di dunia dan baik di akhirat.

namun sebagai muslim sudah selayaknya kita berfilsafat sebagai mana filsafat hidup Rasulullah. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat. "Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria orang yang baik itu? Rasulullah menjawab: "Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain".

Jika seorang hartawan, hartanya tidak dinikmati sendiri, tapi dinikmati pula oleh tetangga, sanak famili dan juga didermakan untuk kepentingan masyarakat dan agama. Inilah ciri-ciri orang yang baik. Jika berilmu, ilmunya dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Jika berpangkat, dijadikannya sebagai tempat bernaung orang-orang disekitarnya dan jika tanda tangannya berharga maka digunakan untuk kepentingan masyarakat dan agama, tidak hanya mementingkan diri dan golongannya sendiri.

Pokoknya segala kemampuan/potensi hidupnya dapat dinikmati orang lain, dengan kata lain orang baik adalah orang yang dapat memfungsikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dan bermanfaat.

Sebaliknya kalau ada orang yang tidak bisa memberi manfaat untuk orang lain atau masyarakat sekitarnya bahkan segala kenikmatan hanya dinikmatinya sendiri, berarti orang itu jelek. Adanya orang seperti itu tidak merubah keadaan dan perginyapun tidak merugikan masyarakat.

Jadi filsafat hidup Rasulullah menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi kita sebagai manusia untuk memegang filsafat hidup. Orang yang hanya menanam rumput untuk makanan ternak ia akan mendapatkan rumput tapi padinya tidak dapat, sebaliknya orang yang menanam padi, ia akan mendapatkan padi dan sekaligus mendapatkan rumput, karena rumput tanpa ditanam akan tumbuh sendiri. Begitu juga dengan kita yang hidup ini, kalau niat dan motivasinya sekedar mencari rumput (uang) iapun akan memperolehnya, tetapi tidak dapat padinya atau tidak akan memperoleh nilai ibadah dari seluruh pekerjaannya.

Dalam menjalankan kehidupan, niatkan untuk ibadah dengan suatu keyakinan bahwa pekerjaan dan tempat kerja kita, kita yakini sebagai tempat mengabdi sesama, dan sebagai upaya menghambakan diri kepada Allah. sehingga setiap hendak bekerja berniatlah beribadah, Insya Allah seluruh pekerjaan kita akan bernilai ibadah, dan mendapatkan pahala. Alangkah ruginya orang yang hidup ini niatnya hanya mencari "rumput" walau hal itu penting, tetapi kalau niatnya hanya itu saja, orang tersebut termasuk orang yang rugi, karena ia tidak akan mendapatkan nilai ibadah dari pekerjaannya.

Wallahu 'alam

SILAHKAN UNTUK MEMBERI KOMENTAR YANG POSITIF DAN JANGAN LUPA MENGISI BUKU TAMU YANG TELAH TERSEDIA. SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR DIBAWAH INI

comment 0 komentar:

Post a Comment

 
© Selamat Datang di Evi Andri Blog | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and M symptoms | Edit by Blog MA
Powered by Blogger
SELAMAT DATANG DI BLOG EVIANDRIK | DAPATKAN BERBAGAI MACAM ARTIKEL ISLAMI DAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA BLOG EVIANDRIK | TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG EVIANDRIK