INDAHNYA BALASAN AMAL SHALIH



Sudah menjadi kebiasaan Rasululloh saw dan para sahabatnya, untuk selalu mendatangi umat Islam yang tengah kematian anggota keluarga. Mereka akan mendoakan si mayit, menghalatkannya dan menghibur keluarga yag ditinggalkan dengan pesan yang mendorong kesabaran dan keihkhlasan.
Begitu pula ketika suatu hari ada seorang lelaki yang meninggaldunia,meskipun jaraknya cukupjauh, Rasulullah saw dan para sahabatnya datang bertakziah ke rumah keluarga almarhum. Sesampainya di rumah yang dimaksud, tampak keluarga si mayit begitu berduka. Namun, disamping berduka, mereka juga menampakkan kegundahan yang terlihat nyata di wajah mereka. Apalagi kemudian mereka secara khusus mendekati Rasululloh da meminta wakyu beliau menyampaikan hal yang merisaukan hati mereka.
Rasululloh menerima permintaan tersebut dengan terbuka dan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian.
“Ada hal yang merisaukan hati kami sehubungan dengan meninggalnya kerabat kami ini, wahai Rasululloh,” salah seorang keluarga lelaki yang meninggal itu berbicara.
“ada apakah gerangan ?” tanya Rasululloh
“Sebelum meninggal, saudara kami ini mengatakan hal-hal yang sangat aneh terdengarnya di telinga kami, ya Rasululloh. Berulang-ulang dia berkata ;kalau saja lebih panjang, kalau saja seluruhnya, kalau saja yang baru....kalau saja lebih panjang, kalau saja seluruhnya , kalau saja yang baru....kata-kata itu tidak kami mengerti apa maksudnya dan tentu saja membuat kami gundah dan khawatir karenanya”
Rasululloh menenangkan mereka dan berkata,”Apakah kalian ingin mengetahui apa penyebab saudara kalian ini berkata demikian ?”
“Benar ya Rasululloh , kami sudah bertanya-tanya sejak tadi, dan kami sungguh tidak bisa memahaminya meskipun kami sudah memikirkannya. Kata-kata itu sungguh terdengar aneh di telinga kami, apalagi diucapkan saudara kami menjelang ajalnya, “kata keluarga si mayit lagi
Maka Rasululloh pun menjelaskan kepada semua.
“Ketahuilah, sebelum datangnya ajal, amalan-amalan manusia akan disingkapkan. Dan saudaramu ini melihat tiga kejadian yang berkaitan dengan amal dalam hidupnya.” Jelas Rasul memulai kata.
“Pada suatu hari , saudaramu ini berangkat menuju masjid untuk sholat shubuh berjamaah. Hari itu adalah hari yang terasa berat bagi kebanyakan manusia untuk meninggalkan rumah dan meninggalkan kehangatan selimut mereka. Cuaca tengah dingin menggigit dengan angin yang berhembus tajam menembus tulang. Nah, pahala ketegaran saudaramu untuk tetap memilih berangkat shalat subuh berjamaah ke masjid telah ditampakkan. Dia melihat betapa setiap langkah yang dijejakannya dari rumah menuju masjid, dilimpahi dengan pahala yang sangat besar sehingga ia berjuang, kalau saja lebih panjang, yang bermakna kalau saja jarak antara jalan itu denganmasjid itu lebih panjang lagi tentu lebih banyaklah pahala kebaikan yang bisa  si mayit takjub mendengar penjesan itu dan lebih seksama mendengar kelanjutan perkataan Rasululloh.
“Pada waktu yang lain, saudaramu ini tengah pergi pula di tengah cuaca yang cukup dingin dengan mengenakan dua mantel. Mantelnya yang baru dan mantelnya yang lama. Di tengah perjalanan seorang musafir yang miskin nampak menggigil kedinginan dan berharap agar saudaramu ini bersedia memberi salah satu mantelnya. Pada saat itu, saudaramu memberikan mantel lamanya kepada si miskin. Dan ketika dia melihat balasan pahala dari perilaku nya itu dia berkata kalau saja yang baru...sebab, kalau dia memberikan mantel yang baru yang disayanginya, itu tentu akan jauh lebih besar pahala yang akan didapatkannya.”
Makin takjublah keluarga si mayit mendengar penjelasan itu sehingga mereka pun menanti nanti penjelasan terakhir Rasululloh tentang kata-kata terakhir saudara mereka.
“Dan pada suatu hari, saudara kalian tengah berpuasa dan telah menyiapkan sepotong roti sebagai makanan yang akan di santapnya pada saat berbuka. Sebelum masa berbuka tiba, datang seorang lelaki miskin yang terlihat menggigil kelaparan dan berharap saudaramu memberikan sesuatu untuk dimakan. Saudaramu teringat pada roti yang di maksudkan untuk berbuka puasa itu dan membelahnya menjadi dua bagian. Separuh bagian diserahkannya pada si miskin yang meminta makanandan separoh bagian lagi dimakannya saat berbuka, nah, ketika saudara kalian diperlihatkan begitu besarnya pahala pahala pemberian atas separoh roti yang diberikannya pada orang miskin yang lapar itu, dia berkata kalau saja seluruhnya...sebab bila dia memberikan keseluruhan roti itu dan bukan haya separohnya, tentu akan semakin besarlah pahala akan didapat olehnya.
Mendengar penjelasan itu, legalah hati keluarga yang ditinggalkan si mayit. Mereka kini tahu bahwa saudara mereka buka menyatakan hal-hal yag aneh yang tidak karuan melainkan tengah mengingat amal-amal hidupnya disaat balasan amal-amal itu ditampakkan menjelang ajalnya.
Penjelasan Rasululloh saw tersebut juga sebagai petunjukbagi keluarga si mayit dan para sahabat yang datang bertakziah bahwa Alloh memberi balasan kebaikan begitu besar . jadi, setiap mukmin seharusnya tak ragu untuk melakukan kebaikan betapapun terasa berat dan segan bersedekah dengan harta terbaikyang dimilikitanpa menunda-nunda waktu sedikitpun, karena bila ajal telah tiba, semua penyesalan tak lagi ada gunanya.


SILAHKAN UNTUK MEMBERI KOMENTAR YANG POSITIF DAN JANGAN LUPA MENGISI BUKU TAMU YANG TELAH TERSEDIA. SILAHKAN BERIKAN KOMENTAR DIBAWAH INI

comment 0 komentar:

Post a Comment

 
© Selamat Datang di Evi Andri Blog | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and M symptoms | Edit by Blog MA
Powered by Blogger
SELAMAT DATANG DI BLOG EVIANDRIK | DAPATKAN BERBAGAI MACAM ARTIKEL ISLAMI DAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA BLOG EVIANDRIK | TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG EVIANDRIK